Sejak kemarin aku sudah punya rencana sama Rofiatin untuk bimbingan hari senin. Tetapi gak tau kenapa hatiku rasanya GALAU. Rofi' datangnya telat, dia juga masih ragu mau bimbingan... Akupun belum menyelesaikan pekerjaanku waktu itu. Pas telfon Pak Dosen kami dijanjikan jam 12 bimbingan di rumahnya, tapi mana mungkin. Jam 12.00 WIB aku baru selesai, aku langsung sholat dan makan. Aku telfon lagi Pak Dosen, aku merasa keberatan kalau bimbingan di rumahnya, selain jarak yang jauh, kami belum tau rumah beliau. Aku negosiasi sama beliau, misalkan bimbingan di STAIN Kudus saget nopo mboten pak? kan luweh cedak. Jelas saja beliau marah, masa' mahasiswa ngatur2 dosennya? :D hehehe
Yang aku tau rumahnya Pak Dosen yaitu dekat dengan menara kudus. Sewaktu aku tanya sama mbak Fitri (kakak kelas yang sudah selesai skripsi), dia gak tau arahnya kalau pake Bus, soalnya dia naik speda ontel dari pati. Tapi dia hafal jalannya sampai rumah Pak Dosen. Semua yang diucapkan mbak fitri tak catat dalam lampiran kertas... hehehe. Kemudian aku tanya sama kak Gavin, penyiar Radio Yasika. Radio Yasika kan lokasinya dekat dengan menara Kudus... hehehe
kak Gavin bilang katanya kalau ngebis itu turun di Ngembal, kemudian naik angkutan ijo sampai alun-alun Kudus. Setelah itu dia lupa... soalnya dia naik motor kalau ke Kudus. Kebetulan sebelum kami berangkat ada Anggun (teman PPL). Dia itu orang Kudus, dia yang ngasi petunjuk arah sama kami. Kali ini Beda sama arahannya Kak Gavin. Setelah naik angkutan ijo mending berhendi di Matahari, soalnya dari alun-alun gak ada angkutan. Sampai di Matahari naik angkutan ungu, kemudian bisa naik becak sampai rumah pak dosen.
Bismillah...
aku niat dari hati siang ini ke Kudus bersama Rofi'. Dari rumah aku jalan kali sampai lampu merah. Kami nunggu Bus lewat sampai setengah jam baru datang. Ternyata Busnya penuh, aku dapat tempat di bagian pintu Bus, kalo gak hati-hati bisa jatuh. Dari Pati naik Bus sampai Ngembal bayar Rp.4.000. Capeknya.... berdiri selama perjalanan 20 menit. Sampai di sini galau nie... karna Anggun orang kudus, aku percaya saja sama sarannya Anggun, naik angkutan warna hijau sampai matahari Mall Kudus Rp.3000.
aku niat dari hati siang ini ke Kudus bersama Rofi'. Dari rumah aku jalan kali sampai lampu merah. Kami nunggu Bus lewat sampai setengah jam baru datang. Ternyata Busnya penuh, aku dapat tempat di bagian pintu Bus, kalo gak hati-hati bisa jatuh. Dari Pati naik Bus sampai Ngembal bayar Rp.4.000. Capeknya.... berdiri selama perjalanan 20 menit. Sampai di sini galau nie... karna Anggun orang kudus, aku percaya saja sama sarannya Anggun, naik angkutan warna hijau sampai matahari Mall Kudus Rp.3000.
Setelah itu naik angkutan warna ungu sesuai saran Anggun. Ternyata supirnya nakal, dia malah ngobrol terus sama Ibu-Ibu dan suka jawil-jawil. Wah... ini udah gak bener kayaknya. Angkutannya lama banget jalannya. eeeee... malah berhenti di terminal. Masa' penumpang disuruh nungguin supirnya makan di warung? Sama Ibu-Ibu tadi juga... hiiiiiiih menyebalkan. Sampai ada penumpang yang gak jadi naik gara-gara sopirnya kelamaan. Akhirnya tanpa basa-basi aku juga turun dari angkutan. Q GAK BAYAR SEPESERPUN. Supirnya tu cuek, gak marah lho... berarti emang sengaja tu... #Dasar
Akhirnya aku naik angkutan ungu yang lain, katanya si sampai menara Kudus, tapi aku kok gak lihat menaranya ya??? katanya tinggal jalan dikit udah sampai. Yaaa sudahlah.... aku turun sama rofi' di perempatan deket menara.
Sampai situ kami naik becak. Aku masih belum faham dengan arah yang ditunjukkan mbak fitri, karna aku sendiri belum melihat menara kudus. Kemudian aku sms Nenek, beliau memberi arahan yang intinya gini.... nama desanya Krandon, rumahnya itu dekat masjid, 2 rumah setelah masjid, lewat pondok Yanbu' dan di depan rumahnya ada rumah yang bagus banget. Aku langsung ngomong gitu sama tukang becaknya... hehehe
pinter kan????? Tadinya aku mau diturunkan di deket pondok Yanbu'. Tapi aku belum melihat Masjid, sampai akhirnya aku turun di depan rumah yang bagus banget. Tapi waktu aku tanya tetangga-tetangga sebelah ternyata rumahnya masih jauh, sekitar 100 m lebih aku jalan kaki. Pas sampai di Depan rumahnya kami masih ragu, tadi nenek juga bilang kalau di depan rumahnya ada kolam ikan. Pas tak lihat-lihat kok gak ada... kami jadi galau antara iya dan tidak. Kebetulan ada yg lewat, ternyata bener itu rumahnya.. Setelah q perhatikan ternyata ada kolam ikannya... tapi di samping rumah -_-
Kami sampai rumah beliau pas adzan asar. Kami dipersilahkan masuk, namun beliau ijin sholat sebentar di masjid. setelah itu aku langsung menjalani proses bimbingan. Sedikit mauidlo hasanah dari beliau "Bimbingan itu gak sekedar menyerahkan surat langsung pulang, prosesnya juga lama. Tadi juga banyak teman kalian yang bimbingan di sini. Tadi saya janjian sore ya?"
Pak Dosen : "kenapa anda bisa mengambil judul ini? latar belakangnya apa? MOTIVASI SISWA KELAS X DALAM MEMILIH JURUSAN IPS DI MAN 1 PATI TAHUN AJARAN 2014/2015. "
aku : "Gini pak, kebanyakan siswa itu memilih jurusan IPA, karna IPA itu dianggap jurusannya anak pintar, masa depannya cerah, dll. sedangkan IPS dianggap kelas buangan, anaknya nakal-nakal dll. tetapi di MAN 1 Pati tidak sedikit anak yang memilih jurusan IPS, motivasinya itu apa???"
Pak Dosen : "Siapa bilang IPS itu anak buangan? Siapa bilang IPA itu pintar? belum tentu kan? memang km punya bukunya? Penelitian itu tidak boleh anggapan, asumsi dan pendapat orang lain. Harus ada bukunya. Buktinya apa kok kamu bisa bilang begitu? di Kudus banyak yang lebih memilih IPS, karena gampang"aku : "Kalo buku tentang perbandingan anak IPA dan IPS gak ada pak, tapi kenyataanya di Pati memang seperti itu"
Pak Doseen : "Judul seperti itu gak layak untuk diteliti. Penelitian kualitatif itu harus unik, beda dari yang lain. Misalkan seperti ini, Motivasi guru mengajar di sekolah gratis tanpa dibayar. Itu baru unik!"aku : "Berarti judul saya ditolak pak? misal ada judul seperti ini gimana pak?
1. Motivasi orang tua menyekolahkan anaknya di....
2. Motivasi orang tua mengikutkan anaknya bimbel di.....
3. Motivasi mahasiswa memilih jurusan tarbiyah di... dsbg"
Pak Dosen : "Judul-judul seperti itu tidak layak untuk dijadikan judul skripsi, orang tua mana yang tidak ingin menyekolahkan anaknya? orang tua mana yang tak ingin anaknya pintar? soal kuliah, siapa yang gak ingin kuliah? orang kuliah di PAI tujuannya untuk jadi guru, karna sekarang guru itu ada sertifikasi.
aku : "nggeh mpun pak suwun"
Pak Dosen : "saya gak mau ada mahasiswa saya yang datang ke sini tanpa membawa apapun. sudah kamu mau bikin judul apa? mikir dulu sana. gantian sama temen km"
Akhirnya aku bilang kalau di MAN 1 Pati ada ekstra ARABIC CLUB. Aku dapat 2 saran dr pak Dosen.
- Pengaruh aktifitas mengikuti kegiatan ekstra kurikuler arabic club terhadap prestasi belajar / kemampuan berbahasa arab siswa kelas... di MAN 1 Pati
- Studi komparasiprestasi belajar siswa yang mengikuti arabic club dengan yang tidak mengikuti pada mata pelajaran bahasa arab kelas.... di MAN 1 Pati
Akhirnya pulang dengan perasaan kecewa campur sedikit senang dan sedikit rasa takut. kami gak tau jalan pulang. Sampai akhirnya aku beranikan diri untuk tanya sama Pak Dosen. Kami jalan kaki berdua, karna haus.... kami beli jus.... eeee,,, pas udah jalan ternyata tasnya rofi' ketinggalan di toko jus tadi. Kemudian kami melanjutkan perjalanan. Sesampainya di jalan besar, kami naik becak sampai alun-alun. Untung saja di kudus masih ada angkutan sampai sore hari.
Kami naik angkutan sampai ngembal. Sayangnya baru pertama kalinya ke Kudus, jadi gak tau harus berhenti dimana. Supirnya bilang udah sampai Ngembal tapi kok gak ada bis yang lewat, akhirnya sambil nunggu bis jalan kaki (maklum gak pengalaman). Setelah berjalan jauhtiap ada bis yg lewat, tak satupun yang mau berhenti. akhirnya aku nyerah kemudian naik angkutan lagi. Pas ditanya pak Sopir, "mau berhenti di mana? Kami langsung jawab terserah njenengan pak, sak mandeke angkutane". Pak sopir bilang berhentinya sampai Bareng, dan kebetulan ini udah mentok. Kami disuruh turun dari angkutan... Sepertinya pak sopir gak tega, kemudian nanya "sebenarnya mau ke mana mnak?" kami mau pulang ke Pati pak. Kemudian kami di suruh naik ke angkutan lagi, rencananya mau diantarkan ke halte. Alhamdulillah ada bis lewat dan mau berhenti setelah pak sopir melambaikan tangannya. kami langsung naik bis. Jam 17.30 kami baru sampai Pati. Alhamdulillah selamat....
petualangan yang sangat seru ^_^
Sesampainya di rumah, aku masih teringat perkataan pak Dosen, selalu terbayang-bayang di hati... Aku sempat ketakutan sebenarnya. Tapi positif thinking aja...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar