Ada suka pasti ada duka
Ada air pasti ada api
Ada awal pasti ada akhirnya
Jatuh hati pasti patah hati
Ciat ciat
ciaaaat...
Galau chint...
itulah ucapan anak muda sekarang.
Ini
ni cerita yang sebenarnya. Sewaktu aku kerja di Pati, aku kenal dengan
seseorang berinisial D, sebut saja dia Duku. Aku kenal dia lewat radio,
kebetulan aku suka dengerin radio semenjak MTs. Setelah kenal beberpa bulan
akhirnya aku jadian sama dia, sewaktu itu kita belum pernah ketemu sama sekali.
Dia cinta pertamaku. Aku merasa sudah cocok sekali dengan dia, kita mempunyai
banyak kesamaan dan kita juga sudah saling tukar foto, banyak teman-teman yang
bilang kalau wajahnya mirip sama aku. Bahkan aku sempat berfikir kalau dia itu
jodohku. Jadi keinget sama ucapan Ustadz Mahfudz An Nas, guru madrasahku,
“Biasanya
jodoh itu mempunyai kemiripan, karena wanita itu berasal dari tulang rusuk
laki-laki, bahkan disebut juga GARWO yang merupakan singkatan dari sligaraning
nyowo”.
Dia kerja di semarang dan aku kerja
di pati. Diapun jarang pulang, long distance ndee. Pertama kali aku
ketemu dia di tempat aku kerja, yaitu di toko “Koe”. Aku hanya ngobrol sebentar
dengan dia karena dia buru-buru pulang ke rumah. Tadinya dia sudah nyampai
pasar Puri, tapi aku menyuruhnya putar balik ke margorejo menemuiku. Aku malu
saat bertemu dengan dia. Bulu mataku belum tumbuh karena habis dioperasi. Waktu
aku bertemu dia satu yang tidak bisa kulupakan, aku melihat tahi lalat di
sebelah alisnya... hehehe
Setelah pertemuan itu rasa cintaku
semakin dalam padanya, begitupun juga dia. Kami merasa bagaikan sebuah pasangan
yang lagi dimabuk asmara. Ciyeee... namun keadaan berubah karna kesalahanku.
Sewaktu aku bertemu dia, aku meminjam HPnya. Aku melihat sebuah sms dari cewek
bernama H, atau sebut saja dia Mawar. Aku melihat sms Mawar, Mawar memanggilnya dengan kalimat “mas”. Sewaktu aku
tanya, dia bilang Mawar itu adalah mantannya.
Aku merasa sedikit cemburu waktu itu, tanpa diketahuinya aku mengirim
nomer tersebut ke Hpku. Dia bilang sudah tidak ada hubungan apa-apa dengan
mantannya. Tapi aku seolah-olah tidak percaya. Sampai akhirnya pada suatu malam
aku bertengkar dengan dia. Kemudian aku jujur kalau aku mengirim nomer
mantannya ke HPku. Dia langsung marah tiada henti-hentinya. Dia maki-maki aku,
pertama kalinya ada seorang cowok yang berani memakiku. Mawar itu mau kuliah,
kalo dia tidak lolos gimana??? Memangnya yang mau kuliah cuma Mawar? Aku juga
mau kuliah. Semenjak itu aku mulai kesal padanya.
Ya Allah betapa sakitnya dicaci maki
oleh orang yang aku sayangi. Aku sudah tidak kuat lagi menahan air mata ini.
Malam itu juga akhirnya aku sms Mawar, aku mulai berkenalan dengannya malam
itu.
Mawar : “dari mana kok bisa dapet nomerku?”
Aku : “dari Hpnya Duku”
Mawar : “lho kok bisa? Km siapa”
Aku : “aku pacarnya”
Percakapan
cukup sampai di situ saja, malam itu aku menangis semalaman, tidak bisa tidur,
masyaAllah sakitnya. Cinta pertamaku menghianatiku. Dan yang paling menyakitkan
lagi yaitu ketika Mawar mengaku masih berpacaran dengan Duku. Hatiku hancur
seketika, bagaikan disambar petir, terbakar dan menjadi abu. Aku luluh, lemas
tiada berdaya. Duku tidak menjelaskannya sama sekali. Dia membungkam mulutnya,
apakah itu yang dinamakan cowok sejati? Dasar p*ng*cut....!!!!
Keesokan harinya aku memutuskan
hubungan kami secara sepihak. Dia juga tidak menjawab. Aku sudah gak kuat lagi
menahan sakit ini, aku merasa aku harus mengalah untuk Mawar. Aku mencoba
tegar, tapi air mata ini sudah tak bisa ku bendung. Setelah aku putus, Mawar
malah bilang kalau dia sudah tak ada hubungan apa-apa. Aneh banget ya??? Aku menjawab “Sudah mbak tenang saja, aku
udah putus sama dia. Sekarang mbak udah bisa hidup bahagia bersama dia, biarkan
aku menikmati kesedihanku ini” #lebay sitik. Aku gak tau apa yang aku ucapkan
waktu itu. Duku bilang dia gak akan milih antara aku atau mantannya. Tapi
nyatanya mereka balikan.
Satu minggu lebih aku menangis karna
kejadian itu, betapa bodohnya aku ya Allah... kenapa aku bisa menangis
karenanya. Ini pertama kalinya aku jatuh cinta, tapi ini juga pertama kalinya
aku patah hati. Aku sadar, mungkin dia bukanlah jodohku, aku berusaha bangkit
dari keterpurukan. Kalau zaman sekarang istilahnya move on. Romadhon
sudah tiba, masih saja aku teringat olehnya, melupakannya tidak semudah
membalikkan telapak tangan, tapi di sana dia sudah bahagia bersama Mawar.
Suatu ketika aku ditelfon oleh seorang
laki-laki berinisial M, atau sebut saja dia manggis. Dia adalah sahabatnya Duku.
Tapi dia tidak mengetahui kalau aku adalah mantan pacar sahabatnya. Aku juga
tidak pernah menceritakan kalau aku mantan pacar Duku. Aku pernah bertanya sama
dia, “Duku itu pacarnya anak mana?”. Manggis menjawab “Dulu pacarnya anak
wedarijaksa, tapi sekarang katanya sudah putus. Dia pernah cerita katanya punya
masalah dengan ceweknya. Saat dia dihadapkan dengan dua pilihan antara mantan
dan pacar barunya. Sebenarnya dia ingin memilih pacarnya karena merasa sudah
cocok dan kebetulan masih sama-sama orang Gembong. Tapi dia malah diputus sama
ceweknya. Akhirnya dia memilih untuk balikan sama mantannya”. Setelah mendengar
ucapannya, aku tidak bisa berkata apa-apa. Aku langsung menangis dan akhirnya aku
menutup telfonnya.
Nasi sudah menjadi bubur,
menyesalpun tak ada artinya. Tiga tahun lebih kejadian itu berlalu, aku masih
belum bisa melupakannya, mungkin karena dia adalah orang pertama yang mengisi
hatiku. Semenjak itu aku tidak pernah pacaran lagi. Aku terlalu takut untuk
patah hati lagi. Banyak yang mendekatiku tapi aku tidak bisa menerima mereka.
Aku selalu berusaha move on dari
Duku, aku harus bangkit karena aku harus mengejar cita-citaku. Apa artinya
pengorbananku selama ini jika aku gagal hanya karena laki-laki seperti dia. Raihlah
cita-citamu dahulu baru cintamu. Soal jodoh memang sudah diatur oleh Allah
SWT., namun Allah tidak akan merubah nasib seseorang jika dia tidak mau
berusaha. Kunci sukses dalam suatu hubungan adalah kepercayaan, sabar,
kesetiaaan dan saling pengertian.
Itulah salah
satu ceritaku, bagaimana denganmu? Semoga ini bisa dijadikan suatu pelajaran.
Salam super :D
Ada sebuah lagu untuk kamu... iya kamu, bukan kamu...!!! itu lho yg
di belakang kamu -_-
Tak
pernahkah kau sadari akulah yang kau sakiti?
Kau
pergi dengan janjimu yang telah kau ingkari
Oh
Tuhan tolonglah aku hapuskan rasa cintaku
Akupun
ingin bahagia walau tak bersama dia[1]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar